jual spare part alat berat dan truk

jual spare part alat berat dan truk
www.SparepartTruk.com

Wednesday, March 28, 2012

REAR HANGER PC200-7



Jual Spare Part Alat Berat | Jual Suku Cadang Alat Berat | Jual Spare Part Komatsu | Jual Spare Part Caterpillar | Jual Spare Part Kobelco | Jual Spare Part Hitachi | Jual Spare Part Alat Berat Jakarta – Indonesia

PC200-7 CYLINDER HEAD


Tuesday, March 13, 2012

http://tableizer.journalistopia.com/tableizer.php





partnumberpartnamepartnumberpartnamepartnumberpartname
04004-16237FINAL GEAR SET, DIFF.ST04004-16237FINAL GEAR SET, DIFF.ST04004-16237FINAL GEAR SET, DIFF.ST
04004-16437FINAL GEAR SET DIFF, LT(L)04004-16437FINAL GEAR SET DIFF, LT(L)04004-16437FINAL GEAR SET DIFF, LT(L)
04010-0141GASKET SET ENGINE O/H04010-0141GASKET SET ENGINE O/H04010-0141GASKET SET ENGINE O/H
04010-0169ENGINE O/H KIT04010-0169ENGINE O/H KIT04010-0169ENGINE O/H KIT
04010-0268GASKET ENGINE OH04010-0268GASKET ENGINE OH04010-0268GASKET ENGINE OH
04010-0297GASKET KIT ENGINE04010-0297GASKET KIT ENGINE04010-0297GASKET KIT ENGINE
04010-0313GASKET KIT ENGINE O/H (DG)04010-0313GASKET KIT ENGINE O/H (DG)04010-0313GASKET KIT ENGINE O/H (DG)
04010-0344GASKET KIT ENGINE04010-0344GASKET KIT ENGINE04010-0344GASKET KIT ENGINE
04010-0353GASKET ENGINE OH04010-0353GASKET ENGINE OH04010-0353GASKET ENGINE OH
04010-0422GASKET KIT ENG O/H04010-0422GASKET KIT ENG O/H04010-0422GASKET KIT ENG O/H
04010-0465ENGINE OH KIT04010-0465ENGINE OH KIT04010-0465ENGINE OH KIT
04010-0513GASKET KIT ENGINE OVERHOUL04010-0513GASKET KIT ENGINE OVERHOUL04010-0513GASKET KIT ENGINE OVERHOUL
04010-0530GASKET KIT ENGINE OVERHAUL04010-0530GASKET KIT ENGINE OVERHAUL04010-0530GASKET KIT ENGINE OVERHAUL
04010-0534GASKET KIT ENGINE OVERHOULE04010-0534GASKET KIT ENGINE OVERHOULE04010-0534GASKET KIT ENGINE OVERHOULE
04010-0538GASKET KIT ENGINE O/H04010-0538GASKET KIT ENGINE O/H04010-0538GASKET KIT ENGINE O/H
04010-0565GASKET KIT ENGINE O/H04010-0565GASKET KIT ENGINE O/H04010-0565GASKET KIT ENGINE O/H
04010-0633GASKET KIT ENGINE OVERHAUL04010-0633GASKET KIT ENGINE OVERHAUL04010-0633GASKET KIT ENGINE OVERHAUL
04010-0706GASKET KIT,ENGINE OVERHAUL04010-0706GASKET KIT,ENGINE OVERHAUL04010-0706GASKET KIT,ENGINE OVERHAUL
04010-0713GASKET KIT,ENGINE OVERHAUL04010-0713GASKET KIT,ENGINE OVERHAUL04010-0713GASKET KIT,ENGINE OVERHAUL
04010-3107ENGINE OH KIT04010-3107ENGINE OH KIT04010-3107ENGINE OH KIT
04010-3149GASKET KIT ENGINE04010-3149GASKET KIT ENGINE04010-3149GASKET KIT ENGINE
04010-3156GASKET KIT ENG O/H04010-3156GASKET KIT ENG O/H04010-3156GASKET KIT ENG O/H
04010-3171GASKET KIT ENGINE O/H04010-3171GASKET KIT ENGINE O/H04010-3171GASKET KIT ENGINE O/H
Jual Spare Part Alat Berat | Jual Suku Cadang Alat Berat | Jual Spare Part Komatsu | Jual Spare Part Caterpillar | Jual Spare Part Kobelco | Jual Spare Part Hitachi | Jual Spare Part Alat Berat Jakarta – Indonesia

Wednesday, March 7, 2012

Jangan Berubah - Power Of Love

Aku sudah lama mudah naik darah. Aku serba kuatir, mudah tersinggung dan egois sekali. Setiap orang mengatakan bahwa aku harus berubah. Dan setiap orang terus-menerus menekankan, betapa mudah aku menjadi marah. Aku sakit hati terhadap mereka, biarpun sebetulnya aku menyetujui nasehat mereka. Aku memang ingin berubah, tetapi aku tidak berdaya untuk berubah, betapapun aku telah berusaha. Aku merasa paling tersinggung ketika sahabat karibku juga mengatakan, bahwa aku mudah naik pitam. Ia juga terus-menerus mendesak supaya aku berubah. Aku mengakui bahwa ia benar, meskipun aku tidak bisa membencinya. Aku merasa sama sekali tak berdaya dan terpasung.

Namun pada suatu hari ia berkata kepadaku: ‘Jangan berubah! Tetaplah seperti itu saja. Sungguh, tidak jadi soal, apakah engkau berubah atau tidak. Aku mencintaimu sebagaimana kau ada. Aku tidak bisa tidak mencintaimu.’ Kata-kata itu berbunyi merdu dalam telingaku: ‘Jangan berubah. Jangan berubah. Jangan berubah … Aku mencintaimu.’ Dan aku menjadi tenang. Aku mulai bergairah. Dan, oh, sungguh mengherankan, aku berubah! Sekarang aku tahu, bahwa aku tidak dapat benar-benar berubah, sebelum aku menemukan orang yang tetap akan mencintaiku, entah aku berubah atau tidak.
Engkau mencintaiku seperti itu, Tuhan?

Tuesday, March 6, 2012

Wanita Yang Dicintai Suamiku

Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.

Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.

Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.

Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,

“Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini? tidak mau makan juga? uhh… dasar anak nakal, sini piringnya”, lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan….aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun!

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.

Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.

Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papanya, dan memanggilku, “Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha?”

Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,

Dear Meisha,
Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.

Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.

Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.

Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.

yours,
Mario

Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.

Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.

Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.

Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.

Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.

Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.

**********
Setahun kemudian…

Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.

” Mario, suamiku….
Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku… Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku…..

Ternyata aku keliru…. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.

Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, “kenapa, Rima? Kenapa kamu mesti cemburu? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku?”

Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.

Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.

Istrimu,
Rima”

Di surat yang lain,

“………Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha……”

Disurat yang kesekian,

“…….Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.

Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah…….

Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya……..”

Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya… dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.

Disurat terakhir, pagi ini…

“…………..Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.

Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.

Tahukah engkau suamiku,

Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?………”

Jelita menatap Meisha, dan bercerita,

“Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante….. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak……”. Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.

Dear Meisha,
Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar…. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya?

Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku….

Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.

Monday, March 5, 2012

Selalu Ada Pilihan

Seringkali kita dihadapkan pada suatu berita atau keluhan dimana seseorang terpaksa melakukan suatu hal yang salah dan ketika dihadapkan pada akibat dari pilihannya yang diambilnya tersebut, orang itu mengatakan bahwa "dia terpaksa melakukannya karena tidak ada pilihan lain".

Sejujurnya hal tersebut tidaklah tepat. Sebagai manusia yang diberikan akal sehat untuk berfikit, kita selalu memiliki pilihan, apapun kondisinya,... dan seberat apapun masalahnya....

Tidak ada satupun masalah yang tidak memiliki jalan keluar, yang ada hanyalah terlalu pasrahnya seseorang untuk menyelesaikan masalahnya sampai terkadang tidak pernah menggunakan akal sehat lagi dalam memutuskan pilihan atau mengambil tindakan. Untuk lebih mudahnya, ilustrasinya berikut mungkin bisa memberikan contoh :

Katakan bahwa si A akan pergi ke rumah si B yang berjarak 200 meter. Saat akan berangkat, ada 2 pilihan bagi si A :

Pilihan Pertama, memilih untuk berjalan kaki ke rumah si B dengan konsekuensi tiba di rumah si B kurang lebih dalam waktu 10 menit, badan tidak terlalu capai dan kemungkinan terjatuh akan kecil sekali karena yang bersangkutan hanya berjalan kaki sehingga memudahkannya melakukan kontrol terhadap dirinya.

Pilihan Kedua, memilih untuk berlari ke rumah B dengan konsekuensi tiba di rumah si B kurang lebih dalam waktu 5 menit (5 menit lebih cepat), namun badan akan terasa lebih capai dan kemungkinan terjatuh akan cukup besar sekali karena yang bersangkutan berlari sehingga ada kemungkinan kontrol terhadap dirinya berkurang.

Sebelum berangkat si A diberikan kesempatan untuk memilih mana yang baik untuk dilakukannya. Ketika si A telah memilih, maka saat itu jatuhlah ketentuan (qadar) bagi dirinya sehingga seandainya saat si A memilih pilihan kedua yaitu berlari, maka seandainya dalam perjalanan ke rumah B dia terjatuh, maka itu termasuk ke dalam akibat yang bakal diterimanya karena mengambil pilihan tersebut.

Dalam hidup, kita selalu punya pilihan untuk menentukan arah hidup kita. Berpasrah tanpa melakukan apapun merupakan pilihan yang keliru. Ingat satu hal, Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang sampai seseorang tersebut berusaha untuk mengubahnya. Seandainya pola berfikir dahulu baru kemudian bertindak dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari kita, maka tidak akan ada orang yang menyesal karena salah dalam mengambil pilihannya. Kalaupun ada penyesalan, tentunya tidak akan separah ketika orang tersebut memutuskan pilihan secara membabi buta tanpa meluangkan waktu untuk berfikir sejenak akan pilihan yang diambilnya kelak.

Hidup adalah sebuah pilihan, maka buatlah pilihan yang tepat agar tidak menyesal dikemudian hari, karena sesal selalu datang diakhir sebuah tindakan yang salah. Mungkin dalam praktek kesehariannya kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang buruk dan tidak menguntungkan, maka kembali ke pola di atas, buatlah pilihan yang terbaik diantara pilihan yang terburuk, karena walau bagaimanapun selalu ada pilihan dalam setiap kondisi.

Sebagai penutup, jangan lupakan berdo'a agar kita tidak akan salah dalam menentukan pilihan kita, karena Tuhan selalu lebih tahu mana yang terbaik bagi kita. Kadang, yang terburuk menurut kita,... merupakan yang terbaik menurut Tuhan.

Yakini satu hal, bahwa selalu ada pelajaran berharga disaat sesuatu yang buruk sedang menimpa kita. Terkadang kita sebagai manusia suka lupa merenunginya.

Sunday, March 4, 2012

Komatsu Product :


Menjual Keperawanan

Wanita itu berjalan agak ragu memasuki hotel berbintang lima . Sang petugas satpam yang berdiri di samping pintu hotel menangkap kecurigaan pada wanita itu. Tapi dia hanya memandang saja dengan awas ke arah langkah wanita itu yang kemudian mengambil tempat duduk di lounge yang agak di pojok.
Petugas satpam itu memperhatikan sekian lama, ada sesuatu yang harus dicurigainya terhadap wanita itu. Karena dua kali waiter mendatanginya tapi,wanita itu hanya menggelengkan kepala. Mejanya masih kosong. Tak ada yang dipesan. Lantas untuk apa wanita itu duduk seorang diri. Adakah seseorang yang sedang ditunggunya. Petugas satpam itu mulai berpikir bahwa wanita itu bukanlah tipe wanita nakal yang biasa mencari mangsa di hotel ini.

Usianya nampak belum terlalu dewasa. Tapi tak bisa dibilang anak-anak. Sekitar usia remaja yang tengah beranjak dewasa. Setelah sekian lama, akhirnya memaksa petugas satpam itu untuk mendekati meja wanita itu dan bertanya:

'' Maaf, nona ... Apakah anda sedang menunggu seseorang? "

'' Tidak! '' Jawab wanita itu sambil mengalihkan wajahnya ke tempat lain.

'' Lantas untuk apa anda duduk di sini?"

'' Apakah tidak boleh? '' Wanita itu mulai memandang ke arah sang petugas satpam..

'' Maaf, Nona. Ini tempat berkelas dan hanya diperuntukan bagi orang yang ingin menikmati layanan kami.''

'' Maksud, bapak? "

'' Anda harus memesan sesuatu untuk bisa duduk disini ''

'' Nanti saya akan pesan setelah saya ada uang. Tapi sekarang, izinkanlah saya duduk di sini untuk sesuatu yang akan saya jual '' Kata wanita itu dengan suara lambat.

'' Jual? Apakah anda menjual sesuatu di sini? '' Petugas satpam itu memperhatikan wanita itu. Tak nampak ada barang yang akan dijual. Mungkin wanita ini adalah pramuniaga yang hanya membawabrosur.

'' Ok, lah. Apapun yang akan anda jual, ini bukanlah tempat untuk berjualan. Mohon mengerti. ''

'' Saya ingin menjual diri saya, '' Kata wanita itu dengan tegas sambil menatap dalam-dalam kearah petugas satpam itu. Petugas satpam itu terkesima sambil melihat ke kiri dan ke kanan.

'' Mari ikut saya, '' Kata petugas satpam itu memberikan isyarat dengan tangannya. Wanita itu menangkap sesuatu tindakan kooperativ karena ada
secuil senyum di wajah petugas satpam itu. Tanpa ragu wanita itu melangkah mengikuti petugas satpam itu. Di koridor hotel itu terdapat kursi yang hanya untuk satu orang. Disebelahnya ada telepon antar ruangan yang tersedia khusus bagi pengunjung yang ingin menghubungi penghuni kamar di hotel ini. Di tempat inilah deal berlangsung.

'' Apakah anda serius? ''

'' Saya serius '' Jawab wanita itu tegas.

'' Berapa tarif yang anda minta? ''

'' Setinggi-tingginya. .' ''

' Mengapa?" Petugas satpam itu terkejut sambil menatap wanita itu.

'' Saya masih perawan ''

'' Perawan? '' Sekarang petugas satpam itu benar-benar terperanjat. Tapi wajahnya berseri. Peluang emas untuk mendapatkan rezeki berlebih hari ini.
Pikirnya '' Bagaimana saya tahu anda masih perawan?''

'' Gampang sekali. Semua pria dewasa tahu membedakan mana perawan dan mana bukan.. Ya kan ...''

'' Kalau tidak terbukti? "

'' Tidak usah bayar ...''

'' Baiklah ...'' Petugas satpam itu menghela napas. Kemudian melirik kekiri dan ke kanan. '' Saya akan membantu mendapatkan pria kaya yang
ingin membeli keperawanan anda. ''

'' Cobalah. ''

'' Berapa tarif yang diminta? ''

'' Setinggi-tingginya. ''

'' Berapa? ''

'' Setinggi-tingginya. Saya tidak tahu berapa? ''

'' Baiklah.. Saya akan tawarkan kepada tamu hotel ini. Tunggu sebentar ya.'' Petugas satpam itu berlalu dari hadapan wanita itu.Tak berapa lama kemudian, petugas satpam itu datang lagi dengan wajah cerah.

'' Saya sudah dapatkan seorang penawar. Dia minta Rp. 5 juta. Bagaimana?''

'' Tidak adakah yang lebih tinggi? ''

'' Ini termasuk yang tertinggi, '' Petugas satpam itu mencoba meyakinkan.

'' Saya ingin yang lebih tinggi...''

'' Baiklah. Tunggu disini ...'' Petugas satpam itu berlalu.Tak berapa lama petugas satpam itu datang lagi dengan wajah lebih berseri.

'' Saya dapatkan harga yang lebih tinggi. Rp. 6 juta rupiah. Bagaimana? ''

'' Tidak adakah yang lebih tinggi? ''

'' Nona, ini harga sangat pantas untuk anda. Cobalah bayangkan, bila anda diperkosa oleh pria, anda tidak akan mendapatkan apa apa. Atau
andai perawananda diambil oleh pacar anda, andapun tidak akan mendapatkan apa apa, kecuali janji. Dengan uang Rp. 6 juta anda akan menikmati layanan hotelberbintang untuk semalam dan keesokan paginya anda bisa melupakan semuanya dengan membawa uang banyak. Dan lagi, anda juga telah berbuat baikterhadap saya. Karena saya akan mendapatkan komisi dari transaksi ini dari tamu hotel. Adilkan. Kita sama-sama butuh ... ''

'' Saya ingin tawaran tertinggi ... '' Jawab wanita itu, tanpa peduli dengan celoteh petugas satpam itu. Petugas satpam itu terdiam. Namun tidak kehilangan semangat.

'' Baiklah, saya akan carikan tamu lainnya. Tapi sebaiknya anda ikut saya.Tolong kancing baju anda disingkapkan sedikit. Agar ada sesuatu yang memancing mata orang untuk membeli.

'' Kata petugas satpam itu dengan agak kesal. Wanita itu tak peduli dengan saran petugas satpam itu tapi tetap mengikuti langkah petugas satpam itu memasuki lift. Pintu kamar hotel itu terbuka. Dari dalam nampak pria bermata sipit agak berumur tersenyum menatap mereka berdua.

'' Ini yang saya maksud, tuan. Apakah tuan berminat? " Kata petugas satpam itu dengan sopan. Pria bermata sipit itu menatap dengan seksama ke sekujur tubuh wanita itu...

'' Berapa? '' Tanya pria itu kepada Wanita itu.

'' Setinggi-tingginya '' Jawab wanita itu dengan tegas.

'' Berapa harga tertinggi yang sudah ditawar orang? '' Kata pria itu kepada sang petugas satpam.

'' Rp.. 6 juta, tuan ''

'' Kalau begitu saya berani dengan harga Rp. 7 juta untuk semalam.'' Wanita itu terdiam. Petugas satpam itu memandang ke arah wanita itu dan berharap ada jawabanbagus dari wanita itu.

'' Bagaimana? '' tanya pria itu.

''Saya ingin lebih tinggi lagi ...'' Kata wanita itu. Petugas satpam itu tersenyum kecut.

'' Bawa pergi wanita ini. '' Kata pria itu kepada petugas satpam sambil menutup pintu kamar dengan keras.

'' Nona, anda telah membuat saya kesal. Apakah anda benar benar ingin menjual? ''

'' Tentu! ''

'' Kalau begitu mengapa anda menolak harga tertinggi itu ... ''

'' Saya minta yang lebih tinggi lagi ...''

Petugas satpam itu menghela napas panjang. Seakan menahan emosi. Dia pun tak ingin kesempatan ini hilang. Dicobanya untuk tetap membuat wanita itu merasa nyaman bersamanya.

'' Kalau begitu, kamu tunggu di tempat tadi saja, ya. Saya akan mencoba mencari penawar yang lainnya. ''

Di lobi hotel, petugas satpam itu berusaha memandang satu per satu pria yang ada. Berusaha mencari langganan yang biasa memesan wanita melaluinya. Sudahsekian lama, tak ada yang nampak dikenalnya. Namun, tak begitu jauh dari hadapannya ada seorang pria yang sedang berbicara lewat telepongenggamnya.

'' Bukankah kemarin saya sudah kasih kamu uang 25 juta Rupiah. Apakah itu tidak cukup?

" Terdengar suara pria itu berbicara.Wajah pria itu nampak masam seketika

'' Datanglah kemari. Saya tunggu. Saya kangen kamu. Kan sudah seminggu lebih kita engga ketemu, ya sayang?! ''

Kini petugas satpam itu tahu, bahwa pria itu sedang berbicara dengan wanita. Kemudian, dilihatnya, pria itu menutup teleponnya. Ada kekesalan di wajahpria itu. Dengan tenang, petugas satpam itu berkata kepada Pria itu:

'' Pak, apakah anda butuh wanita ... ??? '' Pria itu menatap sekilas kearah petugas satpam dan kemudian memalingkan wajahnya.

'' Ada wanita yang duduk disana, '' Petugas satpam itu menujuk kearah wanita tadi. Petugas satpam itu tak kehilangan akal untuk memanfaatkan peluang ini.

"Dia masih perawan..'' Pria itu mendekati petugas satpam itu. Wajah mereka hanya berjarak setengah meter.

'' Benarkah itu? ''

'' Benar, pak. ''

'' Kalau begitu kenalkan saya dengan wanita itu ... ''

'' Dengan senang hati. Tapi, pak ...Wanita itu minta harga setinggi tingginya.'' '

'' Saya tidak peduli ... '' Pria itu menjawab dengan tegas. Pria itu menyalami hangat wanita itu.

'' Bapak ini siap membayar berapapun yang kamu minta. Nah, sekarang seriuslah ....'' Kata petugas satpam itu dengan nada kesal.

'' Mari kita bicara di kamar saja.'' Kata pria itu sambil menyisipkan uang kepada petugas satpam itu. Wanita itu mengikuti pria itu menuju
kamarnya.

Di dalam kamar ...'' Beritahu berapa harga yang kamu minta? ''

'' Seharga untuk kesembuhan ibu saya dari penyakit ''

'' Maksud kamu? ''

'' Saya ingin menjual satu satunya harta dan kehormatan saya untuk kesembuhan ibu saya. Itulah cara saya berterima kasih .... ''

'' Hanya itu ...''

'' Ya ...! ''

Pria itu memperhatikan wajah wanita itu.. Nampak terlalu muda untuk menjual kehormatannya. Wanita ini tidak menjual cintanya. Tidak pula
menjual penderitaannya. Tidak! Dia hanya ingin tampil sebagai petarung gagah berani di tengah kehidupan sosial yang tak lagi gratis. Pria ini
sadar, bahwa di hadapannya ada sesuatu kehormatan yang tak ternilai. Melebihi dari kehormatan sebuah perawan bagi wanita. Yaitu keteguhan
untuk sebuah pengorbanan tanpa ada rasa sesal.. Wanta ini tidak melawan gelombang laut melainkan ikut kemana gelombang membawa dia pergi. Ada
kepasrahan diatas keyakinan tak tertandingi. Bahwa kehormatan akan selalu bernilai dan dibeli oleh orang terhormat pula dengan cara-cara terhormat.

'' Siapa nama kamu? ''

'' Itu tidak penting. Sebutkanlah harga yang bisa bapak bayar ... '' Kata wanita itu

'' Saya tak bisa menyebutkan harganya. Karena kamu bukanlah sesuatu yang pantas ditawar. ''

''Kalau begitu, tidak ada kesepakatan! ''

'' Ada ! " Kata pria itu seketika.

'' Sebutkan! ''

'' Saya membayar keberanianmu. Itulah yang dapat saya beli dari kamu.Terimalah uang ini. Jumlahnya lebih dari cukup untuk membawa ibumu
ke rumah sakit. Dan sekarang pulanglah ... '' Kata pria itu sambil menyerahkan uang dari dalam tas kerjanya.

'' Saya tidak mengerti ...''

'' Selama ini saya selalu memanjakan istri simpanan saya .Dia menikmati semua pemberian saya tapi dia tak pernah berterima kasih. Selalu memeras. Sekali saya memberi maka selamanya dia selalu meminta. Tapi hari ini, saya bisa membeli rasa terima kasih dari seorang wanita yang gagah berani untuk berkorban bagi orang tuanya. Ini suatu kehormatan yang tak ada nilainya bila saya bisa membayar ...''

'' Dan, apakah bapak ikhlas....? ''

'' Apakah uang itu kurang? ''

'' Lebih dari cukup, pak ... ''

'' Sebelum kamu pergi, boleh saya bertanya satu hal? ''

'' Silahkan ...''

'' Mengapa kamu begitu beraninya ... ''

'' Siapa bilang saya berani. Saya takut pak ...Tapi lebih dari seminggu saya berupaya mendapatkan cara untuk membawa ibu saya ke rumah sakit dan semuanya gagal. Ketika saya mengambil keputusan untuk menjual kehormatan saya maka itu bukanlah karena dorongan nafsu. Bukan pula pertimbangan akal saya yang `bodoh` ... Saya hanya bersikap dan berbuat untuk sebuah keyakinan ... ''

'' Keyakinan apa? ''

'' Jika kita ikhlas berkorban untuk ibu atau siapa saja, maka Tuhan lah yang akan menjaga kehormatan kita .... '' Wanita itu kemudian melangkah
keluarkamar.

Sebelum sampai di pintu wanita itu berkata: '' Lantas apa yang bapak dapat dari membeli ini ... ''

'' Kesadaran... ''

... . .Di sebuah rumah di pemukiman kumuh. Seorang ibu yang sedang terbaring sakit dikejutkan oleh dekapan hangat anaknya.

'' Kamu sudah pulang, nak ''

'' Ya, bu ... ''

'' Kemana saja kamu, nak ... ???''

'' Menjual sesuatu, bu ... ''

'' Apa yang kamu jual?'' Ibu itu menampakkan wajah keheranan. Tapi wanita muda itu hanya tersenyum ...Hidup sebagai yatim lagi miskin terlalu sia-sia untuk diratapi di tengah kehidupan yang serba pongah ini. Di tengah situasi yang tak ada lagi yang gratis. Semua orang berdagang. Membeli dan menjual adalah keseharian yang tak bisa dielakan.. Tapi Tuhan selalu memberi tanpa pamrih, tanpa perhitungan.

....
'' Kini saatnya ibu untuk berobat ... ''
Digendongnya ibunya dari pembaringan, sambil berkata: '' Tuhan telah membeli yang saya jual... ''.
Taksi yang tadi ditumpanginya dari hotel masih setia menunggu di depan rumahnya. Dimasukannya ibunya ke dalam taksi dengan hati-hati dan berkata kepada supir taksi:

'' Antar kami kerumah sakit ...''

Saturday, March 3, 2012

Kekuatan Pikiran

Disuatu sore yang indah, disebuah kebun binatang yang terkenal di kota, terlihat lah seorang anak bersama ayahnya sedang berjalan dengan riangnya menelusuri kebun binatang tersebut. Sang anak dengan ceria, tak henti-hentinya bertanya mengenai berbagai macam binatang yang ada di kebun binatang tersebut kepada sang ayah.

Tak lama kemudian, berhentilah mereka disebuah kandang singa. Terlihat didalamnya seekor singa jantan yang begitu gagahnya, sedang memperlihatkan wibawanya. Sang singa pun mengaum begitu melihat sang ayah dan anak berhenti di kandangnya.

Tanpa perasaan takut, sang anak pun terus melihat dan mencermati sang singa, dan berkatalah dia kepada sang ayah,

"Ayah, singa adalah raja hutan, begitu hebatnya suaranya sehingga siapapun takut untuk berhadapan dengan nya apabila di hutan, namun kenapa begitu saya melihat singa di kebun binatang ini tidak ada perasaan takut sama sekali, bisakah ayah menjelaskannya pada ku?" Tanya sang anak,

"Benar sekali apa yang engkau katakan anakku, dan tahu kah mengapa kita bisa begitu takut melihat singa dihutan, namun tidak apabila di kebun binatang?" tanya sang ayah

"Jawabannya adalah pikiran, kekuatan pikiran manusia mampu menciptakan kondisi ketakutan ataupun ceria bagi kita" lanjut sang ayah

" Kenapa begitu ayah?" tanya sang anak selanjutnya

"Begini anak ku, ketika kita di hutan, karena pengaruh situasi disana, pikiran kita akan membawa kita kedalam keadaan dimana kita merasa takut, dan tidak berdaya, ditambah dengan suara singa, pikiran kita tidak dapat berpikir jernih sehingga ketakutan itu menjadi datang, namun sebaliknya dengan suasana ceria kebun binatang, keberanian pun akan selalu menyelimuti kita, atas dasar keadaan yang dibentuk oleh pikiran itu sendiri" Jelas sang ayah

"Ingatlah anakku, melihat kasus tadi, kita pun harus bisa selalu memelihara kekuatan pikiran kita untuk selalu ceria dan positif, bagaimanapun lingkungan kita berada, dengan kekuatan pikiran positif lah, keberanian akan selalu menyelimuti kita untuk menghadapi masalah apapun, jangan biarkan lingkungan ataupun masalah membuat pikiran kita menjadi tidak jernih, negatif ataupun pesimis, kendalikan lah pikiran kita menjadi kekuatan, apakah engkau mengerti? " tanya sang ayah sambil mengusap kepala anaknya. Sang anak pun tersenyum puas mendapatkan pengetahuan kehidupan dari ayahnya

---

Kekuatan pikiran dapat menciptakan kekuatan maupun kelemahan bagi kita, tergantung bagaimana kita mengendalikannya. Alangkah baiknya apabila kita terus melatih pikiran untuk baik, positif, dan penuh semangat untuk menghadapi semua masalah yang kita hadapin, dan tidak perduli bagaimanapun keadaan yang kita hadapi, Niscaya timbullah kekuatan bagi kita untuk dapat terus menjadi insan bijaksana dalam menghadapi masalah secara bijak, melalui kekuatan pikiran yang telah kita kendalikan ke arah positif dan benar. Mari menjadi manusia yang selalu berpikir positif dengan cara yang bijak.

Friday, March 2, 2012

Semangkok Nasi Putih

Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir di depan sebuah rumah makan cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu di restoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk ke dalam restoran tersebut. “Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih.”

Dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan. Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.

Ketika pemuda ini menerima nasi putih dan sedang membayar berkata dengan pelan :
“dapatkah menyiram sedikit kuah sayur diatas nasi saya.”
Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum :
“Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar !”
Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir : “kuah sayur gratis.”
Lalu memesan semangkuk lagi nasi putih.
“Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi nasinya.”
Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada pemuda ini.
“Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan membawa ke sekolah sebagai makan siang saya !”
Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu dari keluarga miskin diluar kota , demi menuntut ilmu datang kekota, mencari uang sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti.

Berpikir sampai disitu pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda ini. Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui suaminya sedang membantu pemuda ini, hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan di bawah nasi ?
Suaminya kemudian membisik kepadanya :
“Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk dinasinya dia tentu akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung lain kali dia tidak akan datang lagi, jika dia ket empat lain hanya membeli semangkuk nasi putih, mana ada gizi untuk bersekolah.”
“Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya.”
“Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku ?”

Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain.
“Terima kasih, saya sudah selesai makan.” Pemuda ini pamit kepada mereka. Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan mata berterima kasih kepada mereka.

“Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat !” katanya sambil melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda ini besok jangan segan-segan datang lagi. Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah kerumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari.

Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat, selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi. Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih, pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur, tiba-tiba kehilangan mata pencaharian dan mengingat anak mereka yang disekolahkan di luar negeri yang perlu biaya setiap bulan membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.

Pada saat ini masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya seperti direktur dari kantor bonafid.
“Apa kabar?, saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan, saya diperintah oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami, perusahaan kami telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan.”
“Siapakah direktur diperusahaan kamu ?, mengapa begitu baik terhadap kami? saya tidak ingat mengenal seorang yang begitu mulia !” sepasang suami istri ini berkata dengan terheran.
“Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu, yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya.”
Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul, setelah bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses untuk kerajaan bisnisnya.

Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri ini, jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sesukses sekarang. Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya.

Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam berkata kepada mereka :”bersemangat ya ! di kemudian hari perusahaan tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok !”

Thursday, March 1, 2012

Mencapai Kemaksimalan Hidup

Setiap orang tentunya ingin menjadi orang yang sukses dan berhasil, namun hanya sedikit orang saja yang berhasil mencapainya. Mengapa? Apakah faktor kemujuran yang menentukannya? Ataukah faktor kebetulan? Ada juga yang mengatakan untuk jadi orang sukses itu tergantung nasib. Jadi kalau memang nasibnya baik maka ia akan jadi orang yang sukses, tapi kalau nasibnya buruk maka usaha apapun juga tidak akan membuat dia sukses. Benarkah demikian?

Suatu kali ada seorang pemuda yang ingin belajar tentang kesuksesan, maka si pemuda ini datang ke sebuah kota yang telah banyak melahirkan orang-orang sukses. Disana ia bertemu dengan seorang tua bijaksana yang adalah orang terpandang di kota tersebut. Lalu si pemuda bertanya: "Pak, apakah rahasianya sehingga kota ini telah menjadi kota yang telah melahirkan banyak orang-orang besar?" Jawab orang tua tersebut "Satu hal yang perlu anda ketahui bahwa di kota ini tidak pernah ada "orang besar" yang dilahirkan, yang ada hanyalah bayi-bayi yang dilahirkan di kota ini dan setelah melalui proses dan perjuanganlah mereka akhirnya menjadi orang besar".

Inilah yang seringkali luput dari perhatian banyak orang, yaitu proses yang benar. Kebanyakan orang lebih tertarik kepada hasil daripada kepada proses. Memang proses adalah sebuah hal yang tidak menarik tetapi merupakan hal yang menentukan keberhasilan itu sendiri. Sebuah keberhasilan yang diraih dari proses yang salah biasanya bersifat sementara dan tidak bertahan lama, bahkan bisa berakibat fatal dikemudian hari. Sebaliknya keberhasilan yang diraih dari sebuah proses yang benar akan bertahan lama bahkan semakin lama semakin luar biasa.

Jadi jalan menuju kemaksimalan hidup dan meraih kesuksesan adalah dengan mulai membentuk sebuah proses yang benar.

Satu hal yang tidak boleh dilupakan disini adalah proses yang benar tidak terjadi secara otomatis tetapi perlu diusahakan bahkan diperjuangkan. Kenyataannya untuk membentuk sebuah proses yang benar seringkali tidak semudah yang kita pikirkan atau yang kita katakan. Kadang-kadang prosesnya begitu sulit sehingga banyak orang menjadi putus asa dalam membangun sebuah proses yang benar. Namun apapun harga yang harus dibayar, jika kita mau dengan sungguh-sungguh dan memiliki tekad yang kuat untuk melakukannya maka perjuangan dalam membangun proses yang benar tidak akan pernah sia-sia.